Dinginnya malam tak meluruhkan suasana hati ini. Kehangatan
itu terpancar di sekitar orang-orang yang ku sayangi. Menebar tawa di dinginnya
malam. Memberi hangatnya ketulusan. Tak terasa tetes air mata membasahi pipi.
Air mata kebahagiaan.
Berfikir sejenak, mengingat apa yang telah dilakukan.
Disaat kau sehat, apa yang telah kau perbuat untuk
orang-orang disekelilingmu, terutama untuk orang yang kau sayangi ??
Apa??
Bagaimana rasanya melihat orang yang kau sayangi
terbaring lemah, tak berdaya ??
Apa yang akan kau lakukan saat orang lain membutuhkanmu dan
kau tak ada ??
Bagaimana rasanya disaat orang yang kau sayangi telah
tiada, tapi semasa mereka sehat kau tak berfikir untuk bersilaturahmi pada
mereka ??
Bagaimana …??
Sedikit renungan untuk mu kawan..
Indah sekali bila ada orang yang sangat kau sayangi, tak
ada beban sedikitpun bila tawa menyelimuti. Tapi, apa artinya semua itu jika
waktunya telah terlambat. Detik-detik waktu berlalu, usia pun menyusut menjadi kelabu.
Sedikit demi sedikit lemah tak berdaya.
Sebuah cerita yang ku sisipkan untuk mu kawan. Tibalah
akan hari itu. Hari dimana penyesalan menyelimuti kalbu. Saat manusia berpacu
dengan kesibukan, tak ada fikir yang terlintas dibenak. Apakah aku bisa
mengunjunginya? Tak ada satupun rasa keinginan yang terlintas dibenak. Apakah mereka
baik-baik saja?
Dan ketika tiba waktunya, waktu dimana hari itu datang.
Seorang
wanita tua yang berbaring lemah. Menunggu kedatangan sebuah keluarga kecil yang
ia miliki. Terbaring lemah tak berdaya, banngun pun rasanya sulit. Hanya
ada seorang perawat yang menemani. Tapi, itupun tak cukup untuk sepi yang ia
miliki. Menunggu, menunggu dan terus menunggu. Tibalah hari itu, hari dimana
ia harus pindah berbaring dirumah sakit. Dengan penantian yang sama. Menunggu menunggu
terus menunggu.
Akhirnya, penantian itu terpenuhi, hari dimana keluarga
kecil yang dia tunggu datang menemani. Rasa haru tiba-tiba menyelimuti. Wanita tua
itu bukan bersedih karna sakit tapi dia senang, senang melihat sebuah keluarga
kecil yang ia tunggu datang menemani. Walau harus dengan penantian panjang, tapi
setidaknya penyakit akan kerinduan itu telah terobati.
Jangan kau sia-siakan orang yang kau sayangi, sebelum
waktu penyesalan itu tiba.
Jadikan kebahagiaan selalu menyelimutimu.
Kebahagiaan yang bukan untuk kau nikmati sendiri, ajaklah orang yang kau sayangi untuk ikut
menikmatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar