Rabu, 17 Oktober 2012

tebarlah kebahagiaan


Dinginnya malam tak meluruhkan suasana hati ini. Kehangatan itu terpancar di sekitar orang-orang yang ku sayangi. Menebar tawa di dinginnya malam. Memberi hangatnya ketulusan. Tak terasa tetes air mata membasahi pipi.

Air mata kebahagiaan.

Berfikir sejenak, mengingat apa yang telah dilakukan.

Disaat kau sehat, apa yang telah kau perbuat untuk orang-orang disekelilingmu, terutama untuk orang yang kau sayangi ??

Apa??

Bagaimana rasanya melihat orang yang kau sayangi terbaring lemah, tak berdaya ??

Apa yang akan kau lakukan saat orang lain membutuhkanmu dan kau tak ada ??

Bagaimana rasanya disaat orang yang kau sayangi telah tiada, tapi semasa mereka sehat kau tak berfikir untuk bersilaturahmi pada mereka  ??

Bagaimana …??

Sedikit renungan untuk mu kawan..
Indah sekali bila ada orang yang sangat kau sayangi, tak ada beban sedikitpun bila tawa menyelimuti. Tapi, apa artinya semua itu jika waktunya telah terlambat. Detik-detik waktu berlalu, usia pun menyusut menjadi kelabu. Sedikit demi sedikit lemah tak berdaya.  

Sebuah cerita yang ku sisipkan untuk mu kawan. Tibalah akan hari itu. Hari dimana penyesalan menyelimuti kalbu. Saat manusia berpacu dengan kesibukan, tak ada fikir yang terlintas dibenak. Apakah aku bisa mengunjunginya? Tak ada satupun rasa keinginan yang terlintas dibenak. Apakah mereka baik-baik saja?
Dan ketika tiba waktunya, waktu dimana hari itu datang. 
Seorang wanita tua yang berbaring lemah. Menunggu kedatangan sebuah keluarga kecil yang ia miliki. Terbaring lemah tak berdaya, banngun pun rasanya sulit. Hanya ada seorang perawat yang menemani. Tapi, itupun tak cukup untuk sepi yang ia miliki. Menunggu, menunggu dan terus menunggu. Tibalah hari itu, hari dimana ia harus pindah berbaring dirumah sakit. Dengan penantian yang sama. Menunggu menunggu terus menunggu.
Akhirnya, penantian itu terpenuhi, hari dimana keluarga kecil yang dia tunggu datang menemani. Rasa haru tiba-tiba menyelimuti. Wanita tua itu bukan bersedih karna sakit tapi dia senang, senang melihat sebuah keluarga kecil yang ia tunggu datang menemani. Walau harus dengan penantian panjang, tapi setidaknya penyakit akan kerinduan itu telah terobati.

Jangan kau sia-siakan orang yang kau sayangi, sebelum waktu penyesalan itu tiba.

Jadikan kebahagiaan selalu menyelimutimu.
Kebahagiaan yang bukan untuk kau nikmati sendiri,  ajaklah orang yang kau sayangi untuk ikut menikmatinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar