kami adalah sekumpulan anak kelas XI IPA 3 yang duduk di barisan dekat pintu kelas. kami tak begitu dekat dengan anak" di kelas lain (dulu), Kami memang tak pernah berdandan seperti anak yang lain, sehingga kadang kami tidak mengerti dan tidak asik diajak bicara tentang topik yang mereka sukai yaitu fashion. Mungkin karena itu mereka menghindari kami. Kami juga hampir tergolong “pendiam” karena tidak banyak bercuap-cuap di sekolahan. Dari sepuluh anggota kami, hanya 2 orang yang ikut dalam ekskul, itu pun tidak aktif hanya ikut-ikutan dan nambah nilai katanya. Di antara kami ada yang agak lumayan isi otaknya, dia duduk dibangku paling depan denganku, dia bernama shofi. Shofi adalah seorang wanita berrambut panjang lurus, kami memanggilnya rambut sunsilk. Dia adalah orang yang selalu berusaha untuk membangkitkan semangat belajar kami agar kami mendapatkan nilai yang baik, tak perduli apa kata orang, dia selalu memotofasi kami dan membuat kelompok belajar setiap minggu. Di bangku baris kedua ada Diandra dan Uni, Diandra adalah cewek tomboy berrambut mirip Geum JanDi dan mempunyai gigi gingsul. Dia adalah anak yang atraktif dan sangat pecicilan..hehe. Uni, Teman sebangkunya, bukan karena asalnya dari padang dia dipanggil “uni” walau memang kenyataannya dia berasal dari padang, tapi dia selalu mengelak dan malah membentak orang yang berkata bahwa nama panggilan “uni” didapat karena dia orang padang, dia selalu mengatakan “ uni itu diambil dari nama gue tau, nama gue kan NurZaituny, jadi dipanggilnya uni!”. Uni adalah seorang wanita anggun berjilbab, orang tuanya adalah dosen dari salah satu perguruan tinggi di Jakarta, karena itu kami selalu mempertanyakan padanya “bonyok loe dosen semua, tapi kenapa anaknya begini? Ikut dimarahin udah gitu dicela sama guru kimia lagi”. Tapi dia menjawab “ emangnya anak dosen pinter semua apa?! Gue kan emang nggak suka pelajaran kimia”. Dia memang menyukai seni lukis, setiap pelajaran seni, nilainya pasti paling tinngi. Di bangku baris ketiga, Ismah dan Ipeh. Ismah adalah wanita berjilbab yang sukanya ngebanyol dan ngelucu, anehnya apapun tingkah lakunya, pasti membuat kami tertawa, bahkan kadang-kadang kami tertawa karena dia tertawa. Aneh memang jika dipikir-pikir. Dia mengatakan bahwa dia selalu tertawa dengan ikhlas, itulah sebabnya mengapa jika dia tertawa, kami juga ingin tertawa. Ipeh adalah orang yang paling fleksibel dari kami, dia selalu mengemukakan pendapatnya tanpa rasa takut dicemooh orang lain. Pernah suatu saat, aku sedang meminjam handphone miliknya, lalu aku melihat-lihat koleksi lagunya, dan ternyata aku menemukan beberapa kumpulan lagu India di koleksinya. Sontak, aku pun bertanya padanya “ipeh, loe suka lagu India??” lalu dengan santai dia menjawab “iya, emang kenapa? Enak tau lagu India”. Sejak saat itu setiap kami meledek ipeh, pasti dengan lagu dan tarian khas India. Apalagi jika Ismah yang menggodanya, pasti membuat kami tertawa dengan suaranya yang melekuk lekuk dan tarian indianya yang aneh. Di bangku baris keempat, ada Meti dan Santi, mereka ini sering dijuluki soulmate, karena mereka adalah tetangga di kampung halaman, dan selalu duduk sebangku sejak kelas 1 SMA. Meti adalah jilbaber yang suka tertawa ngakak, kadang juga sampai pakai kuah tertawanya. Kami sering menegurnya jika dia tertawa terlalu terbahak-bahak, karena tidak baik bagi perempuan muslim yang tertawa seperti itu, tapi tetap saja kebiasaannya itu tidak bisa diubah. Kami pernah mengerjainya saat dia tertawa, karena kami tidak suka dia tertawa terlalu terbahak-bahak, apalagi sambil hujan local, saat itu kami sengaja membuat dia tertawa, lalu setelah dia tertawa kami semua diam dan berpura-pura jutek padanya, pastinya dia berfikir ada apa, tapi melanjutkan misi mengerjai Meti, agar lebih dramatis, kami pergi menjauh dari dia dan tidak menyahut dengan ramah jika berbicara dengan dia sampai besok. Besoknya kami berniat untuk mengagetkannya bahwa kami hanya bercanda, tapi ternyata malah gantian Meti yang jutek dan marah karena kami diamkan, akhirnya kami cerita sejujurnya dengan dia kenapa kami mendiaminya. Kami pun bercanda bersama lagi seperti biasa. Akhirnya selama satu semester sekolah kami, kami hanya berkelompok dan bergaul dengan orang yang sama. Sampai pada pertengahan semester kedua. selanjutnya ada anggota KP baru yg bergabung yaitu Fajri, Garda dan Baret. Fajri adalah orang berbadan jumbo (hehe) dan suka makan. Garda adalah seorang laki"setia..hehe dia selalu menulis status facebook yang berhubungan dengan pacarnya. Baret adalah seorang cowok ceking yang pecicilan, memakai kacamata namun dia punya sedikit kelebihan..(mmm tebak sendiri ya kelebihannya..hehe)
ini dari ika..
BalasHapusHhehehe
BalasHapuskpn y kumpul smua lg, kngen nih
:)
garda..
akhirnya uni masuk IPA juga.. hhaaa
BalasHapus